Nilai transaksi global merger dan akuisisi (M&A) pada tahun 2021 mencapai angka tertinggi, yaitu enam triliun dolar Amerika (Bain, 2022). Meskipun demikian, penelitian baru menunjukkan bahwa masih terdapat prospek optimis untuk aktivitas kesepakatan M&A pada tahun 2022. Hal ini terbukti dari survei global Bain terhadap lebih dari 280 eksekutif yang menunjukkan 89% mengantisipasi aktivitas kesepakatan M&A perusahaan akan tetap sama atau meningkat tahun ini karena lingkungan untuk membuat kesepakatan M&A masih tetap menarik secara fundamental. Di sisi lain, terdapat campuran sinyal pasar yang seimbang dan menunjukkan keadaan pasar M&A secara strategis akan terus menguat.
(BACA JUGA: STRATEGI M&A PASKA-PANDEMI)
Untuk mengurangi risiko M&A, perusahaan perlu memperhatikan isu SDM karena biasanya karyawan cenderung merasa khawatir terhadap ketidakpastian dan perubahan sehingga sering kali memilih untuk keluar dari perusahaan. Berdasarkan penelitian Harvard Business Review (2007), sebagian besar karyawan memilih resign setelah pengumuman transaksi M&A; sedangkan karyawan yang masih tinggal biasanya mengalami kebingungan ketika menghadapi perbedaan gaya pengambilan keputusan dari dua manajemen yang berbeda. Menurut penelitian Bain (2022), mempertahankan karyawan menjadi salah satu faktor sukses selain penetapan tujuan transaksi M&A.
Risiko HR yang Umum Ditemui dalam M&A:
- Risiko kehilangan talenta kunci yang tinggi;
- Potensi komplikasi transfer pekerjaan;
- Kegagalan untuk merekonsiliasi informasi dari sistem sehingga mengakibatkan hilangnya catatan/sejarah dan konflik dalam aturan;
- Kegagalan untuk menegosiasikan kembali kontrak dengan vendor HR.
Untuk mengatasi risiko HR, perusahaan dapat melakukan HR due diligence sebelum dan sesudah melakukan transaksi M&A. Dengan HR due diligence, pengakuisisi dapat mengungkap kesenjangan kemampuan, titik gesekan, dan perbedaan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pengakuisisi dapat menentukan karyawan yang harus dipertahankan atau diberhentikan. Menurut penelitian Harvard Business Review (2007), 90% dari 15 perusahaan yang melakukan M&A sudah menetapkan karyawan yang ingin dipertahankan selama masa transisi sehingga proses penggabungan berjalan dengan baik.
Checklist HR Due Diligence:
- Daftar semua talenta berkinerja tinggi
- Demografi karyawan: gaji, posisi, usia, masa kerja, dan keterampilan.
- Metrik SDM: jumlah karyawan dan masa kerja rata-rata.
- Jadwal dan struktur tinjauan kinerja
- Database karyawan
- Ringkasan terperinci mengenai pengeluaran di area SDM
- Kontrak kerja dan perjanjiannya.
- Kebijakan untuk SDM
- Litigasi karyawan
- Tunjangan untuk karyawan (kesehatan, bonus, atau insentif)
HR due diligence juga dapat digunakan oleh perusahaan terakuisisi untuk mengevaluasi masalah perusahaan yang menghambat proses transaksi. Setelah mengetahui area yang perlu diperbaiki, langkah selanjutnya adalah mengeksekusi aksi yang diperlukan untuk membenahi. Dengan ini, perusahaan besar akan lebih tertarik untuk melakukan transaksi M&A yang berpotensi untuk mengembangkan perusahaan.
Referensi:
https://www.mckinsey.com/business-functions/m-and-a/our-insights/global-m-and-a-market-defies-gravity-in-2021-second-half
https://www.statista.com/statistics/267369/volume-of-mergers-and-acquisitions-worldwide/
https://www.forbes.com/sites/kevindowd/2021/12/29/six-deals-that-helped-define-the-craziest-year-in-ma-history/?sh=3fbdedc060c7
https://www.gartner.com/en/finance/glossary/mergers-and-acquisitions-m-a-
https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2021/12/16/merger-and-acquisition-ma-execution-its-all-about-the-people/?sh=62ee915a4857
https://www.bain.com/insights/reimagining-talent-m-and-a-report-2022
https://www.bain.com/about/media-center/press-releases/2022/global-ma-report-2022
https://hbr.org/2007/04/human-due-diligence
https://www2.deloitte.com/br/en/pages/strategy-operations/articles/fusoes-aquisicoes-due-diligence-rh.html
https://fmpglobal.com/services/global-mergers-acquisition-consulting/mergers-acquisitions-hr-checklist/