ANALISIS PERSAINGAN

Persaingan kompetitif memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Tingkat kompetitif pasar yang tinggi dapat berakhir buruk bagi semua perusahaan yang terlibat, seperti tingkat laba yang lebih rendah atau kurangnya kemampuan memutuskan harga produk. Ketika potensi laba tidak begitu tinggi, mungkin insentif dari laba juga akan berkurang untuk diinvestasikan ke dalam pasar. Di sisi lain, pasar yang tingkat kekompetitifannya tinggi dapat menjadi tembok untuk perusahaan baru yang ingin bergabung dalam kompetisi.

Tekanan kompetitif dalam sebuah industri meliputi kompetisi yang berdasarkan pada harga, perang iklan, dan produk baru. Persaingan yang terjadi di dalam industri bisnis tersebut memicu perusahaan untuk menumbuhkan market share mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan melakukan perang bisnis dengan pesaingnya dan pada akhirnya merusak industri tersebut secara keseluruhan.

Walaupun tingkat kekompetitifan yang tinggi dapat merusak perusahaan yang sedang berkompetisi, masih ada keuntungan yang dapat memengaruhi perusahaan tersebut, yaitu:

  • Inovasi

    Persaingan membuat perusahaan mencari cara untuk menginovasikan produknya agar membedakan diri mereka dengan pesaingnya. Ini dapat mendorong penciptaan inovasi dan menyediakan pilihan dan kualitas barang dan jasa yang lebih baik bagi konsumen.

  • Harga lebih murah

    Ketika switching cost lebih murah dan banyak pilihan untuk produk, akan selalu ada kesempatan untuk konsumen berpindah kepada produk pesaing. Untuk menghindari ini, perusahaan dapat berusaha mengurangi biaya dalam melakukan bisnis dan menawarkan harga terbaik pada konsumen. Ketika harga produk menurun, perusahaan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dengan mengembangkan fitur produk tersebut.

Oleh karena itu, analisis untuk mengetahui seberapa kuat persaingan dalam sebuah industri diperlukan oleh perusahaan agar bisnis tetap menguntungkan semua pihak. Untuk mencari tahu kekuatan persaingan industri, perusahaan perlu menanyakan hal-hal berikut:

  • Apakah banyak pesaing dalam industri tersebut?
  • Apakah pesaing memiliki shares yang sama di pasar?
  • Apakah industri ini bertumbuh lambat atau cepat?
  • Apakah harga pokoknya tinggi atau rendah?
  • Apakah produknya diferensiasi atau generik?
  • Apakah ada switching cost?
  • Apakah brand loyalty sebuah faktor yang penting?
  • Apakah ada perusahaan yang memiliki brand loyalty lebih daripada yang lain?
  • Apakah ada kapasitas yang belum dipergunakan?
  • Apakah ada kelebihan produksi?
  • Adakah batasan untuk keluar dari kompetisi?

Hal-hal di atas ini perlu diperhatikan dan dipertanyakan agar persaingan yang dihadapi bisnis dapat membuat perusahaan berinovasi, menggunakan seluruh kapasitas produksi dengan baik, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi. Jika hal-hal ini dilakukan dengan benar, maka kompetisi dapat menyebabkan ekonomi yang produktif.

 

Referensi:
Luenendonk, Martin. “Competitive Rivalry: Porter’s Five Forces Model.” Cleverism, Decoadmin, 18 Sept. 2019, www.cleverism.com/competitive-rivalry-porters-five-forces-model/.

MODEL TRANSPARANSI STARBUCKS

Ketika sebuah organisasi memiliki karyawan sebanyak 5.000 orang dan setengahnya berkontribusi dengan ide dan memberikan tanggapan secara rutin, maka kreativitas dan inovasi sebuah organisasi akan meningkat secara luar biasa. Dengan adanya employees experience yang baik, organisasi dapat memicu para karyawannya untuk menyumbangkan ide mereka demi kepentingan organisasi. Salah satu poin penting dalam mewujudkan employees experience adalah transparansi.

Upaya peningkatan transparansi itu sendiri dapat kita pelajari dari ide yang dipraktikan oleh Starbucks terhadap konsumennya. My Starbucks Idea” merupakan salah satu model transparansi customer engagement mereka. Starbucks telah mengajak konsumen di seluruh dunia untuk mengkontribusikan ide mereka tentang apa yang mereka ingin perusahaan lakukan atau investasi. Konsep transparansi ini dilakukan dengan cara konsumen bisa memilih ide mana yang mereka ingin wujudkan, lalu Starbucks akan memberitahu komunitas tentang ide mana yang dievaluasi, diimplementasikan, sudah dilaksanakan, dan tidak berhasil. Transparansi ini pada akhirnya bisa membantu sebuah bisnis menjadi lebih baik lagi.

Bayangkan jika Anda mengimplementasikan konsep seperti ini di dalam organisasi Anda yang berfokus kepada karyawannya. Bagaimanakah jika karyawan Anda dapat memberikan tanggapan dan ide-ide seputar budaya, teknologi, dan lingkungan fisik tempat mereka bekerja? Pastinya praktik internal maupun eksternal organisasi akan semakin berkembang. Kemudian, lihatlah ide yang paling populer dan yang dapat diimplementasikan. Sesudah ide—ide tersebut diolah dan diimplementasikan, tinjau kembali putusan mana yang belum berhasil dan mengapa putusan tersebut tidak berhasil. Semua praktik tersebut perlu dikomunikasikan sehingga adanya transparansi yang membuat karyawan merasa dirinya diapresiasi serta memberikan kesempatan untuk mengevaluasi ide mereka.

Lalu, bagaimana agar kita dapat meningkatkan transparansi di dalam kehidupan berorganisasi? Penerapan transparansi dalam organisasi Anda yang paling sederhana dapat dimulai dengan:

  • Melihat kembali cara Anda merespons dan menjawab setiap pertanyaan dan pemikiran karyawan
  • Melihat kembali cara Anda menjawab pertanyaan yang sulit
  • Mengadakan diskusi tentang kinerja karyawan secara rutin dan bisa berkomunikasi kapan saja dengan karyawan

Pada dasarnya, bila sebuah organisasi menyatakan bahwa orang-orangnya adalah aset terbesar dan mereka serius dengan perkataannya, mereka harus terbuka tentang segala hal yang berkaitan dengan perusahaan dari awal. Keterbukaan menunjukkan bahwa karyawan Anda dapat memercayai organisasi sehingga kinerja mereka pun dapat meningkat. Jika Anda memberikan informasi tentang apa yang terjadi dan mengapa organisasi mengambil suatu putusan kepada karyawan, itu akan membuat mereka bisa melakukan pekerjaannya lebih efektif dan berkontribusi dalam pekerjaan yang biasanya tak dapat teratasi oleh top-down manager.

 

Referensi:
Morgan, J. (2017). The employee experience advantage: How to win the war for talent by giving employees the workspaces they want, the tools they need, and a culture they can celebrate. New Jersey: John Wiley & Sons.
Hearn, S. (2019, March 29). Building trust and transparency in your organization: Articles: Strategy. Retrieved from https://channels.theinnovationenterprise.com/articles/hot-to-motivate-employees-building-trust-and-transparency-in-your-organisation

Membangun Tim yang Agile dalam Perusahaan

Para pemimpin perusahaan sudah mulai menyadari bahwa manajemen top-down tidak lagi efektif. Pergerakan pasar dunia yang cepat telah mendorong banyak perusahaan untuk mengadopsi manajemen yang lebih agile. Agile (tangkas) adalah satu pola pikir dan kebiasaan. Ada tiga poin penting dalam agile, yakni: mengidentifikasi masalah atau peluang, bergerak menindaklanjutinya, dan melakukan keduanya secara iteratif tanpa henti dan dalam periode yang singkat. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan tim agile yang dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.

Berikut merupakan beberapa karakter umum dari tim Agile

  • Bersifat inovatif.
  • Memiliki sedikit anggota.
  • Lebih mementingkan adaptasi terhadap perubahan daripada berpegang teguh pada rencana awal.
  • Lebih mementingkan outcome (memiliki dampak pada perusahaan/ organisasi) daripada sekedar output.
  • Memiliki kontrol atas tindakan yang ingin diambil, tidak didikte oleh pimpinan.
  • Memiliki interaksi yang dekat dengan pelanggan (baik eksternal maupun internal).

 

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan ketika mereka dapat mengembangkan tim agile secara sukses, antara lain:

  • Peningkatan ragam pekerjaan sehingga bisnis dapat lebih berinovasi daripada beroperasi secara rutin.
  • Perusahaan dapat membaca perubahan kondisi dan prioritas di pasar.
  • Perusahaan dapat mengembangkan solusi yang lebih adaptif.
  • Perusahaan dapat menghindari krisis yang sering menyerang hierarki tradisional.
  • Disruptions tidak akan mengganggu operasional perusahaan.
  • Membawa nilai dan prinsip agile pada operasi bisnis dan menjadi fungsi pendukung bagi bagian perusahaan yang lainnya.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di bagian perusahaan yang memiliki biaya yang besar.
  • Peningkatan sistem operasional dan model organisasi untuk meningkatkan koordinasi antara tim agile dan tim operasional.
  • Perubahan dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat.
  • Dapat meningkatkan hasil perusahaan, tidak hanya hasil keuangan yang lebih baik tetapi juga loyalitas pelanggan dan keterlibatan karyawan yang lebih tinggi.

Dalam menanamkan konsep agile dalam perusahaan itu sendiri, terdapat empat area perusahaan yang perlu untuk diubah:

  1. Nilai dan prinsip

    Tanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agility di seluruh bagian perusahaan.

  1. Kerangka Operasional

    Kembangkan pola pikir dan metode yang mendukung agility dalam sistem operasional.

  1. Akuisisi bakat dan motivasi

    Penerapan sistem yang agile untuk mendapatkan pekerja yang berbakat dan memotivasi mereka untuk membuat tim menjadi lebih baik.

  1. Sistem perencanaan dan penganggaran
    Melihat keputusan pendanaan/ investasi sebagai peluang bisnis (seperti dari sudut pandang Venture Capital).

 

Referensi:

https://hbr.org/2018/05/agile-at-scale

https://www.mckinsey.com/business-functions/organization/our-insights/the-five-trademarks-of-agile-organizations

https://study.com/academy/lesson/what-is-an-agile-company-definition-example.html

7 TANTANGAN TERATAS ANALISIS BIG DATA YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

Analisis big data adalah proses meneliti, mengolah data set besar untuk mengetahui pola tersembunyi, korelasi yang tidak diketahui, tren pasar, preferensi pelanggan dan informasi bisnis berguna lainnya. Big data tidak hanya berputar pada jumlah data yang dimiliki perusahaan, tetapi hal yang penting adalah bagaimana mengolah data internal dan eksternal. Kita dapat mengambil data dari sumber manapun dan menganalisanya untuk menemukan jawaban yang diinginkan dalam bisnis seperti: pengurangan biaya, pengurangan waktu, pengembangan produk baru dan optimalisasi penawaran produk serta pengambilan keputusan yang cerdas.

Menurut karakteristiknya, big data dapat didefinisikan ke dalam 5V yaitu:

  1. Volume. Pada era IoT (Internet of Things), data dihasilkan bukan hanya oleh manusia saja, tetapi juga mesin. Interaksi manusia dan jaringan pada sistem seperti sosial media membuat data yang harus dianalisa menjadi sangat besar.
  1. Variety. Mengacu kepada heterogenitas (keanekaragaman) sumber data, baik itu data structured maupun unstructured. Dimulai dari bentuk spreadsheet dan database, hingga saat ini tersedia dalam bentuk email, foto, video, audio, dan lain-lain.
  1. Velocity. Mencakup kecepatan sebuah data bergerak masuk seperti dari bisnis proses, mesin, jaringan sosial media, perangkat elektronik, dan lain-lain. Arus data menjadi sangat besar dan berkelanjutan.
  1. Validitas. Data yang diambil adalah harus benar dan akurat sesuai dengan yang ingin digunakan. Data yang valid merupakan salah satu kunci di dalam pengambilan keputusan yang tepat.
  1. Veracity. Mengacu kepada inkonsistensi data yang sewaktu-waktu dapat terjadi, sehingga menghambat proses pengolahan dan manajemen data secara efektif.

Berikut 7 tantangan teratas analisis big data yang dihadapi perusahaan:

  • Perlu sinkronisasi sumber data yang berbeda. Ketika rangkaian data menjadi lebih besar dan beragam, ada tantangan besar untuk menggabungkannya ke dalam platform Jika ini diabaikan akan menciptakan celah dan mengarah pada pesan dan insight yang salah.
  • Kekurangan tenaga profesional yang memahami analisis big data. Dengan meningkatnya data eksponensial, permintaan untuk ilmuwan dan analis big data semakin besar. Penting bagi perusahaan untuk mempekerjakan seorang ilmuwan data yang memiliki keterampilan yang beragam karena pekerjaan seorang ilmuwan data bersifat multidisiplin.
  • Mendapatkan insight penting melalui analisis big data. Sangat penting bagi perusahaan bahwa hanya departemen terkait yang memiliki akses ke informasi ini. Data yang real-time dapat membantu peneliti dan perusahaan untuk menyediakan insight yang terkini untuk pengambilan keputusan.
  • Mendapatkan data bervolume menjadi platform big data. Perusahaan perlu menangani sejumlah besar data setiap hari. Jumlah dan variasi data yang tersedia saat ini dapat membanjiri data engineer dan sangat penting untuk membuat aksesibilitas data mudah dan nyaman bagi pemilik dan pengelola perusahaan.
  • Ketidakpastian data management landscape. Dengan munculnya big data, teknologi dan perusahaan baru, tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan dalam analisis big data adalah untuk mengetahui teknologi mana yang paling cocok untuk mereka tanpa adanya masalah baru dan potensi resiko.
  • Penyimpanan dan kualitas data. Opsi penyimpanan data yang populer seperti data lakes/ warehouses umumnya digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan data tak terstruktur dan terstruktur dalam jumlah besar dalam format aslinya. Data yang hilang, data yang tidak konsisten, konflik logika, dan data duplikat semuanya menghasilkan tantangan kualitas data.
  • Keamanan dan privasi data. Big data juga melibatkan potensi risiko yang menyangkut privasi dan keamanan data. Alat-alat big data digunakan untuk analisis dan penyimpanan menggunakan sumber data yang berbeda. Ini akhirnya mengarah pada risiko tinggi exposure data dan membuatnya rentan. Peningkatan jumlah data juga meningkatkan privasi dan masalah keamanan.

Referensi:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Big_data
https://www.google.com/amp/s/elearningindustry.com/big-data-analytics-challenges-faced-business-enterprises-7-top/amp?espv=1
https://searchbusinessanalytics.techtarget.com/definition/big-data-analytics

HARUSKAH ANDA MENGATUR ULANG STRUKTUR ORGANISASI ANDA?

Dinamika tempat kerja selalu berubah seiring berjalannya waktu, mulai dari perubahan teknologi hingga perubahan pola pikir sumber daya manusia. Teknologi selalu berubah dan berkembang dengan pesat, hingga rentang waktu dari satu inovasi besar ke inovasi besar lainnya kini tidak lama lagi. Pola pikir manusia saat ini, generasi millenial, juga berbeda dengan pola pikir generasi sebelumnya. Kini generasi millenial memasuki perusahaan dengan pola pikir dan pandangan yang berbeda mengenai pekerjaan mereka.

Dengan demikian, organisasi harus selalu mengevaluasi dan mengatur ulang struktur operasional mereka untuk terus beradaptasi dan bertahan dalam segala perubahan yang terjadi di dunia. Berikut adalah beberapa faktor yang mengindikasikan bahwa Anda harus mengatur ulang struktur organisasi Anda:

  1. Sumber Daya Manusia
    Peran pegawai dalam organisasi sangatlah krusial. Sangat penting bagi Anda untuk merekrut orang-orang dengan skill yang tepat untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan dalam organisasi. Jika Anda tidak memiliki sumber daya yang tepat, maka sebaik atau sebanyak apapun perbaikan yang Anda lakukan dalam organisasi tetap saja tidak akan membawa hasil yang lebih baik.
    Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa struktur organisasi dan SDM Anda harus diperbaiki:

    • Performa organisasi yang selalu tidak memenuhi ekspektasi.
    • Kendala komunikasi yang terus-menerus.
    • Kurangnya rasa tanggung jawab serta rasa memiliki pegawai Anda terhadap pekerjaan mereka.
    • Decision making yang tidak efektif.
    • Terlalu banyak orang yang bekerja dan proses kerja tidak efisien.
    • Orang merasa bekerja tidak sesuai dengan bakat dan keahliannya sehingga banyak yang keluar masuk kerja.

 

  1. Teknologi
    Sudahkah teknologi yang Anda miliki cukup untuk mendahului kompetitor Anda? Bila tidak, maka Anda harus mengaudit ulang teknologi organisasi Anda untuk kemudian menggantinya dengan teknologi yang baru. Dengan adanya teknologi baru, banyak pekerjaan akan dapat dilakukan secara otomatis sehingga mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.
    Berikut adalah tanda-tanda bagi Anda untuk mengubah struktur organisasi dan mengembangkan teknologi Anda:

    • Selalu terlambat dalam memperoleh data yang dibutuhkan.
    • Pegawai Anda sering frustrasi dan stres mengenai rutinitas kerja mereka.
    • Pekerjaan mudah sering terhambat karena delay dan eror dengan teknologi saat ini.
    • Hilangnya kesempatan untuk berkomunikasi atau berhubungan dengan stakeholder menggunakan teknologi yang ada.
  1. Budaya
    Organisasi tidak dapat melakukan hal yang sama terus-menerus karena faktanya dunia selalu senantiasa berubah dan berkembang. Ciptakan sebuah budaya yang positif dalam organisasi Anda untuk memotivasi produktivitas yang optimal serta kualitas hasil yang meningkat untuk mengembangkan level organisasi Anda.
    Berikut adalah tanda-tanda bahwa Anda perlu memperbaiki struktur dan budaya organisasi:

    • Pegawai tidak menghormati satu sama lain.
    • Selalu menghindari atau bahkan menolak perubahan.
    • Konflik yang terus meluas dalam organisasi.

Simpulannya, organisasi harus selalu melakukan evaluasi dan perubahan terhadap struktur mereka untuk mempertahankan eksistensi dalam perubahan zaman. Mengatur ulang struktur organisasi tidak mudah untuk dilakukan karena ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Maka dari itu, selalu lakukan analisis yang tepat mengenai situasi dalam organisasi Anda sebelum melakukan perubahan.