PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TEPAT

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan suatu alternatif untuk memastikan keberlangsungan perusahaan. Dalam proses tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengambilan keputusan. Faktor internal contohnya sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan dengan baik, sementara faktor eksternal meliputi situasi dan kondisi lingkungan di luar perusahaan yang akan berdampak pada pengambilan keputusan.

Bagaimana caranya mengambil keputusan secara logis dan sistematis dengan mempertimbangkan kedua faktor tersebut? Berikut adalah tahapannya:

  1. Menetapkan keputusan: Sebelum memulai, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang diambil realistis, dapat diukur, dan dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan.
  2. Mengumpulkan informasi: Anda harus mulai mengumpulkan informasi dengan melakukan penelitian primer dan sekunder. Contohnya, Anda bisa menyebar kuesioner, melalukan wawancara, atau mengumpulkan data-data eksternal yang berhubungan dengan industri Anda untuk mendukung pengambilan keputusan.
  3. Menimbang semua faktor: Luangkan waktu untuk menimbang semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang dikumpulkan di tahap sebelumnya. Untuk membantu Anda dalam menjabarkan informasi terkait pengambilan keputusan, Anda dapat menerapkan alat-alat khusus dalam situasi tertentu:
  • Cost-Benefit Analysis: melibatkan analisis biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh terkait pengambilan keputusan. Analisis ini akan membantu mengarahkan perusahaan untuk memilih keputusan yang memberikan manfaat maksimal dan meminimalkan biaya.
  • T-Chart: analisis komparatif untuk menimbang semua kelebihan dan kekurangan eksternal terkait pengambilan keputusan.
  • SWOT Analysis: analisis yang mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi saat pengambilan keputusan.
  1. Melaksanakan pengambilan keputusan: Anda harus memilih keputusan yang terbaik setelah menimbang faktor internal dan eksternal. Keputusan yang diambil harus sesuai dengan tujuan perusahaan dan membantu menyelesaikan beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan Selanjutnya, ambil tindakan atas keputusan tersebut dan pastikan Anda juga mempersiapkan back-up plan jika suatu masalah terjadi.
  2. Evaluasi setiap keputusan: Tinjau semua keputusan untuk memeriksa apakah tujuan sudah tercapai. Pertimbangkan juga terkait hal-hal yang bisa ditingkatkan untuk pengambilan keputusan di masa depan dengan mengumpulkan masukan dari anggota lainnya di perusahaan Anda.

 

Referensi
Moses, P. (2017). 7 best tools to help entrepreneurs to take decisions. Retrieved from https://medium.com/tools-for-entrepreneurs/7-best-tools-to-help-entrepreneurs-to-take-decisions-844da2445ccb
Drucker, P., F. (1967). The effective decision. Retrieved from https://hbr.org/1967/01/the-effective-decision

CYNEFIN FRAMEWORK SEBAGAI ALAT PEMBUATAN KEPUTUSAN

Tidak ada suatu proses pemecahan masalah yang bergantung pada satu pendekatan saja atau sering kali disebut sebagai “no one size fits all approach”. Suatu pendekatan pemecahan masalah yang efektif dalam satu situasi dapat terbukti tidak efektif dalam situasi lain. Jadi, tindakan pemecahan masalah yang harus diambil para pemimpin maupun bawahannya bergantung pada situasi tertentu.

Akan tetapi, bagaimana cara menentukan pendekatan yang perlu diterapkan dalam situasi tertentu? Dan bagaimana cara menghindari pembuatan keputusan yang salah? Anda dapat menerapkan CYNEFIN Framework, sebuah alat yang membantu pembuatan keputusan untuk penyelesaian masalah dengan memahami situasi yang dihadapi. CYNEFIN diambil dari kata Welsh yang artinya “tempat” atau “habitat” dan menggambarkan berbagai faktor eksternal yang memengaruhi cara kita berpikir dan mengambil keputusan.

CYNEFIN Framework menempatkan masalah ke dalam 5 situasi yang ditentukan oleh hubungan sebab-akibat, yaitu: Simple, Chaotic, Complicated, dan Complex. Dengan menilai 5 situasi tersebut, Anda dapat menentukan tindakan penyelesaian masalah yang efektif.

Berikut adalah penjelasan 5 situasi Cynefin Framework:

Simple (diketahui)

Merupakan situasi di mana akar permasalahan dapat diidentifikasi karena hubungan sebab dan akibat sudah jelas dan mudah dipahami.

Dalam situasi ini, pendekatan pengambilan keputusan Anda adalah sense, categorize, respond.  Anda harus menilai situasi dan identifikasi masalah terlebih dahulu, mengategorikan jenis masalahnya, dan kemudian mengambil tindakan penyelesaian masalah. Tindakan yang perlu diambil biasanya bergandung pada suatu proses/prosedur perusahaan.

Complicated (dapat diketahui)

Situasi dimana hubungan antara sebab dan akibat cukup jelas, tetapi tidak dapat dipahami karena masalahnya rumit. Masalah yang termasuk “rumit” ini mungkin memiliki beberapa “solusi” yang dapat diterapkan dan Anda tidak memahami cara mengatasi masalahnya.

Pendekatan pengambilan keputusan di situasi ini adalah sense, analyze, respond. Dengan kata lain, Anda perlu menilai situasi, melakukan analisis dengan melibatkan bantuan para ahli pengambilan keputusan, dan menentukan tindakan penyelesaian masalah.

Complex (tidak diketahui)

Hubungan sebab akibat tidak dapat ditentukan dalam situasi ini. Selain itu, tidak ada satu solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah sehingga pendekatan terbaik adalah probe, sense, respond. Anda disarankan untuk tidak berusaha mengendalikan situasi yang ada, tetapi melakukan eksperimen untuk mencari pola dalam pemecahan masalah.

Pastikan Anda memberikan panduan kepada tim Anda – serangkaian aturan sederhana yang membantu tim berpikir untuk menghasilkan solusi.

Chaotic (tidak jelas)

Merupakan situasi yang tidak stabil dan memerlukan pengambilan tindakan secepatnya sehingga tidak ada waktu bereksperimen atau menyelidiki masalah.

Pendekatan pengambilan keputusan di situasi ini adalah act, sense, response. Anda perlu bertindak tegas untuk mengatasi masalah yang paling mendesak, menganalisis kestabilan masing-masing masalah, kemudian menenangkan situasi dengan membangun stabilitas dan keteraturan dalam masalah tersebut.

Disordered (tidak dapat ditentukan)

Disordered disebut sebagai situasi yang tidak dapat dikategorisasikan dalam empat situasi lainnya. Yang harus Anda lakukan jika menemukan situasi seperti disordered adalah mengumpulkan lebih banyak informasi sehingga Anda dapat mengategorisasikan situasi tersebut dan mampu mengambil tindakan pemecahan masalah yang efektif.

 

Referensi
A leader’s framework for decision making. (2007). Retrieved from https://hbr.org/2007/11/a-leaders-framework-for-decision-making
Connor, T. (2018). Know your domain – the cynefin framework. Retrieved from https://medium.com/10x-curiosity/know-your-domain-the-cynefin-framework-dc28648558f1
The cynefin framework. (2020). Retrieved from https://www.mindtools.com/pages/article/cynefin-framework.htm

JENIS-JENIS KEPUTUSAN MANAJERIAL

Keputusan yang harus diambil seorang manajer meliputi penetapan tujuan atau sasaran perusahaan yang bersifat jangka panjang dan juga keputusan kegiatan operasional sehari-hari. Berdasarkan sudut pandang tersebut, keputusan manajerial dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu keputusan strategis, taktis dan operasional. Menerapkan strategi pengambilan keputusan yang melibatkan keputusan strategis, taktis, dan operasional akan meningkatkan keseluruhan kinerja bisnis Anda. Anda akan melihat peningkatan dalam kualitas pekerjaan karyawan, layanan konsumen, profitabilitas, dan seterusnya. Peningkatan faktor-faktor tersebut merupakan kunci meraih kesuksesan suatu bisnis.

Lalu, bagaimana cara menerapkan strategi yang melibatkan keputusan strategis, taktis, dan operasional untuk mencapai kesuksesan perusahaan? Anda harus mulai memahami tiga keputusan tersebut:

  1. Keputusan Strategis

    Keputusan strategis berkaitan dengan gambaran besar bisnis Anda.  Keputusan tersebut juga lebih fokus ke lingkungan eksternal perusahaan dan biasanya berorientasi ke masa depan. Orientasi tersebut memberikan arahan ke mana bisnis Anda harus melangkah maju.

    Keputusan strategis meliputi:

    • Bisnis apa yang sedang Anda jalani?
    • Apa visi Anda dalam bisnis ini?
    • Apa identitas bisnis Anda?
    • Apa yang Anda perjuangkan?
    • Ke mana arah bisnis Anda akan melaju?
    • Bagaimana bisnis Anda dapat bersaing?
  1. Keputusan Operasional

    Jika Anda membuat keputusan yang melibatkan proses atau prosedur seperti menentukan bagaimana kegiatan operasional perusahaan dilakukan dengan sumber daya yang tersedia, maka hal itu adalah keputusan operasional. Keputusan operasional yang diambil memastikan bahwa suatu pekerjaan akan dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

    Keputusan operasional meliputi:

    • Bagaimana perusahaan Anda menggunakan uangnya bulan ini?
    • Bagaimana perusahaan Anda melayani pelanggan?
    • Bagaimana prosedur perusahaan Anda dalam mengirimkan pesanan?
    • Bagaimana sistem quality control dilaksanakan?
  1. Keputusan Taktis

    Keputusan taktis meliputi instruksi kerja yang diterapkan berdasarkan proses atau prosedur perusahaan. Instruksi kerja tersebut menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan, siapa yang harus melakukan hal apa, kapan harus dilakukan, dan bagaimana caranya.

 

Referensi
Chand, S. (n.d.). Retrieved from https://www.yourarticlelibrary.com/information-technology/decisions-making-strategic-tactical-and-operational-decisions-business-management/10271
Tips on strategic, tactical, and operational decision making. (2013). Retrieved from https://www.smallbusinesshq.com.au/factsheet/20305-tips-on-strategic-tactical-and-operational-decision-making.htm

RAHASIA PEMECAHAN MASALAH YANG LEBIH INOVATIF

Menghadapi hambatan, tantangan, dan mengatasinya dalam suatu organisasi tidak selalu mudah. Pembuatan solusi bisa dimulai dari memiliki pemikiran kreatif dan kemampuan menemukan solusi inovatif dalam menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Untuk menemukan solusi pemecahan masalah secara inovatif, Anda dapat menerapkan FLEXONS Approach yang diadaptasi oleh McKinsey. FLEXONS Approach membantu Anda melakukan brainstorming atas suatu masalah secara terstruktur, sistematis, dan berdasarkan perspektif berbeda.

Berikut adalah penjelasan FLEXON Approach:

Networks FLEXON

Pendekatan ini menjelaskan bahwa Anda harus melibatkan orang lain dalam rencana pemecahan masalah Anda. Dengan melibatkan orang lain, Anda dapat mengumpulkan ide berdasarkan sudut pandang berbeda untuk menghasilkan solusi inovatif. Contohnya, Anda bisa mulai mengadakan rapat dengan para pemimpin, tim riset dan pengembangan, dan tim pemasaran untuk membahas masalah pengembangan produk terbaru dan mengumpulkan solusi.

Evolutionary FLEXON

Keberhasilan suatu peluncuran produk atau layanan bergantung pada berbagai macam faktor. Menguji setiap strategi pemasaran untuk peluncuran produk tersebut pastinya tidak realistis. Anda sebaiknya melakukan evolutionary flexon atau yang disebut sebagai strategi uji coba. Coba mulai membagi masalah ke dalam serangkaian tes dan lakukan uji coba untuk menetapkan apakah tes tersebut berhasil atau tidak.

Samsung telah menerapkan strategi tersebut saat meluncurkan produk Galaxy series. Akan tetapi, Samsung tidak menghasilkan ide meluncurkan produk populer ini dalam semalam. Mereka meluncurkan berbagai model dan fitur ponsel lainnya terlebih dahulu untuk mempelajari apa yang disukai dan tidak disukai konsumen.

Decision Agent FLEXON

Pendekatan yang dilakukan saat organisasi Anda memerlukan pihak ketiga untuk menangani masalah. Anda melibatkan individu atau organisasi lain untuk menemukan solusi alternatif lainnya ketika mereka mereka mempunyai keahlian pemecahan masalah yang tidak dimiliki organisasi Anda. Contohnya, jika perusahaan Anda menyediakan jasa reparasi mobil dan ketika Anda kehabisan suku cadang reparasi dari vendor A untuk melayani pelanggan prioritas, maka Anda akan segera mengatasi masalah dengan mencari vendor lain untuk pembelian suku cadang baru.

System Dynamics FLEXON

Anda bisa menemukan solusi pemecahan masalah yang lebih inovatif dengan melihat masalah sebagai suatu sistem yang kompleks dan menganalisis interaksi antara satu penyebab masalah dengan penyebab lainnya.  Contohnya, sebagai perusahaan manufaktur, Anda mungkin mencari cara bagaimana mengatasi kurangnya persediaan produk penjualan. Penyebab masalah ini adalah bahan baku yang terbatas,  jenis peralatan manufaktur yang tidak sesuai, kendala pengiriman produk dari pabrik ke toko, atau forecasting yang tidak sesuai. Melihat sistem yang saling terhubung ini, Anda dapat mengidentifikasi di mana masalah terbesar berada dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Information Processing FLEXON

Melibatkan pemeriksaan aliran informasi mengenai suatu masalah dalam perusahaan. Anda sebaiknya mencari tahu bagaimana suatu informasi diciptakan seorang karyawan, siapa yang menggunakannya, dan di mana saja informasi itu tersebar. Secara keseluruhan, Anda harus memastikan bahwa setiap orang yang terlibat mendapatkan informasi lengkap untuk memecahkan masalah tersebut.

 

Referensi
Leclerc, O., & Moldoveanu, M. (2013). Five routes to more innovative problem solving. Retrieved from https://www.mckinsey.com/business-functions/strategy-and-corporate-finance/our-insights/five-routes-to-more-innovative-problem-solving
Sherman, E. (n.d.) Shake up your problem-solving strategies: 5 tips. Retrieved from https://www.inc.com/erik-sherman/5-ways-to-shake-up-your-problem-solving-and-decision-making.html

TEKNIK PEMECAHAN MASALAH

Memecahkan masalah merupakan bagian menjalankan kegiatan bisnis. Cara memecahkan masalah tersebut sangat beragam dan tidak mudah untuk dilaksanakan. Masalahnya sendiri mungkin sangat rumit atau Anda memiliki banyak solusi berbeda untuk dipertimbangkan. Ketika Anda mengalami kesulitan dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah, Anda dapat menggunakan teknik pemecahan masalah yang membantu memberikan pendekatan metodis dan terstruktur.

Berikut adalah beberapa teknik pemecahan masalah yang bisa kita gunakan:

  1. Teknik DRILL DOWN

    Teknik ini melibatkan penelusuran masalah yang lebih luas dan membantu mempersempit atau break down masalah tersebut menjadi lebih kecil. Ketika Anda menghadapi masalah yang kompleks dengan konsekuensi yang signifikan, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah memecah masalah tersebut menjadi berbagai komponen kecil sampai Anda berhasil menyelesaikannya.

    Mulai dengan menuliskan masalah yang dihadapi saat Anda menelusuri masalah. Cobalah meringkas masalahnya dalam satu kata atau lebih secara singkat, meskipun itu rumit. Tahap ini merupakan yang pertama dan proses drill down akan berlangsung dari tahap tersebut. Selanjutnya,  masalahnya perlu dipecah menjadi beberapa sub-masalah, contohnya 3-5 sub-masalah. Anda akan terus ‘menelusuri’ masalah dengan membagi masalahnya, hingga Anda merasa tidak mungkin melangkah lebih jauh lagi. Sub-masalah yang dibuat akan memudahkan mencari akar permasalahan dan membantu dalam pengambilan keputusan pemecahan masalah.

  1. FOUR FRAME Model

    Model ini membagi organisasi menjadi four frame dengan tujuan meningkatkan pemahaman organisasi tersebut. Organisasi merupakan entitas yang sangat rumit karena terdiri dari anggota dengan kepribadian, motivasi, kemampuan, keterbatasan yang berbeda dan hal tersebut mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Jadi, model ini membantu Anda menganalisis organisasi melalui empat bingkai utama untuk memecahkan masalah:

    • Kerangka struktural organisasi: Hal ini meliputi sistem yang digunakan untuk menjalankan bisnis, hierarki orang-orang dalam perusahaan, dan lain lain.
    • Sumber daya manusia: Merupakan kumpulan orang yang menjalankan organisasi Anda. Mereka adalah aset paling penting yang Anda miliki. Tanyakan kepada diri Anda mengenai “Apakah karyawan Anda dirawat dengan baik?; Apakah mereka senang dengan pekerjaannya dan tertantang untuk melakukan yang terbaik setiap hari?”
    • Politik Organisasi: Ketika berbagai macam individu bekerja pada tujuan yang sama, suatu politik organisasi akan terbentuk. Namun, penting untuk menjaga iklim politik di dalam bisnis Anda agar tetap stabil untuk menghindari masalah yang mempengaruhi kinerja karyawan.
    • Pergerakan Organisasi di Masa Depan: Coba analisis cara organisasi bekerja secara keseluruhan dan ke arah mana organisasi bergerak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  1. CYNEFIN Framework

    Cynefin Framework membantu mencari tahu bagaimana Anda seharusnya memikirkan masalah sejak awal. Anda dapat menggunakan Cynefin Framework untuk mengategorisasikan masalah ke dalam lima konteks. Kategorisasi ini membantu Anda merangkai strategi pemecahan masalah untuk meminimalisir kegagalan.  Berikut adalah lima konteks tersebut:

    • Masalah yang paling mudah untuk dipecahkan.
    • Masalah yang biasanya memerlukan bantuan seluruh anggota organisasi menemukan solusi.
    • Masalah yang dianggap kompleks dan memerlukan waktu panjang untuk menyelesaikannya.
    • Masalah yang tidak dapat dipahami saat ini, tetapi tetap harus dipecahkan. Biasanya, cara terbaik adalah mencari solusi sementara sampai masalahnya dapat dianalisis lebih lanjut.
    • Masalah yang penyebabnya tidak bisa ditemukan secara langsung. Anda perlu mengumpulkan lebih banyak informasi sehingga penyebabnya dapat ditemukan.

 

Referensi
Problem solving tools. (n.d.). Retrieved from http://www.free-management-ebooks.com/news/problem-solving-tools/
Problem solving. (2020). Retrieved from https://www.mindtools.com/pages/main/newMN_TMC.htm

TAHAP PEMECAHAN MASALAH YANG EFEKTIF

Tidak dapat dipungkiri bahwa kita akan mengalami masalah ketika menjalankan sebuah bisnis. Sebagai pebisnis, Anda wajib membuat strategi pemecahan masalah untuk mencari tahu masalah yang ada dan terus bergerak maju menjalankan bisnis Anda secara efisien dan efektif. Strategi pemecahan masalah yang tepat merupakan pendekatan terstruktur untuk mengatasi masalah dan dapat mengarahkan Anda ke solusi terbaik. Pendekatan ini memberikan sense of control  dan prediktabilitas yang lebih akurat dalam menangani masalah.

Berikut adalah  langkah-langkah strategi pemecahan masalah efektif yang dapat diterapkan:

  1. Identifikasi masalah

    Tahap pertama adalah pengenalan pada masalah. Cobalah fokus menggambarkan masalah seobjektif mungkin, daripada berfokus pada konsekuensi atau implikasi masalah tersebut. Hal ini dapat membantu Anda memahami masalah yang sedang ditangani saat ini.

    Anda dapat memulai dengan menerapkan Pareto Chart untuk memudahkan organisasi untuk mengidentifikasi masalah utama secara visual. Bagan tersebut memberikan gambaran terstruktur dan logis mengenai suatu masalah yang akan membantu para pemimpin dan bawahannya menangani masalah.

  1. Analisis masalah

    Tahap kedua dalam strategi pemecahan masalah adalah Anda perlu mencari tahu penyebab masalah, seperti apa masalah yang dihadapi saat ini, dan urgensi menangani masalah tersebut. Temukan akar masalahannya dengan cara melakukan penelitian terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu, evaluasilah semua cara yang berbeda di mana masalah tersebut dapat berdampak.

  1. Brainstorming berbagai macam solusi

    Lakukan brainstorming dan hasilkan sebanyak mungkin solusi dalam menangani masalah. Coba mulai mendiskusikan dengan kolega atau teman terpercaya terkait solusi pemecahan masalah tersebut. Selain itu, mendiskusikan dengan kelompok pemecahan masalah lintas-fungsional juga dapat membantu. Proses ini pada akhirnya akan membantu Anda melihat masalah dari berbagai perspektif.

  1. Mengambil keputusan terkait solusi yang tepat

    Evaluasilah solusi yang Anda buat pada langkah sebelumnya. Coba timbang pro dan kontra jangka pendek dan jangka panjang setiap solusi tersebut. Anda juga harus mulai mengevaluasi kelayakan setiap solusi tersebut. Tanyakan pada diri Anda, seberapa jauh Anda mampu mengimplementasikan solusi masalah tersebut?

  1. Mengambil tindakan.

    Tahap terakhir adalah mengambil tindakan terhadap pertimbangan sebelumnya. Berdasarkan pertimbangan pro dan kontra setiap solusi, Anda disarankan untuk fokus mengambil tindakan solusi dengan risiko rendah dan yang sesuai dengan prioritas serta tujuan masa depan. Setelah Anda menerapkan solusi tersebut, evaluasi bagaimana solusi itu berhasil atau tidak berhasil diterapkan. Jika solusinya tidak sepenuhnya mengatasi masalah, Anda kemudian dapat berpindah ke tahapan sebelumnya untuk mengatasi masalah.

 

Referensi
Problem solving strategies. Retrieved from https://www.educational-business-articles.com/problem-solving-strategies/
Robinson, A. (2020). Effective problem solving steps for business and life in general. Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/20140530154920-39527870-6-effective-problem-solving-steps-for-business-and-life-in-general/

CARA ANALISIS MASALAH YANG TEPAT

Memecahkan masalah merupakan kewajiban semua karyawan, terutama para pemimpin. Karena keterbatasan waktu, sering kali para pemimpin mengambil jalan pintas dalam menangani masalah. Mereka bukannya menemukan akar masalah yang sesungguhnya, tetapi lebih fokus menangani fenomena permasalahan. Ketidakmampuan menemukan akar masalah pada akhirnya akan menyulitkan para pemimpin untuk mencari solusi yang tepat.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, sebuah proses sistematis untuk mengidentifikasi akar  permasalahan perlu dilakukan para pemimpin. Proses ini membantu menganalisis akar masalah melalui langkah – langkah yang sistematis.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Mencari bukti masalah

    Anda harus memahami bagaimana masalah tersebut terjadi. Penting untuk menyajikan bukti yang membuktikan bahwa masalahnya nyata. Bukti bisa berupa fenomena yang terjadi seperti penurunan penjualan, kualitas layanan, employee engagement, peningkatan staff turnover, ataupun yang lainnya.

  1. Membuat pernyataan masalah

    Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari hasil atau tujuan yang ingin dicapai. Contohnya, jika proses inovasi Anda tidak berjalan dengan lancar dalam mendorong pertumbuhan perusahaan, Anda dapat membuat pernyataan masalah seperti:  “Proses inovasi portofolio produk kami tidak berkontribusi pada harapan target pertumbuhan perusahaan yaitu 5%”

  1. Menganalisis dampak masalah

    Coba lihat ke depan dan tanyakan pada diri Anda: apa dampak negatifnya jika masalah ini terus terjadi? Sesuai dengan contoh yang diambil sebelumnya, Anda mungkin akan kehilangan pangsa pasar, melewatkan peluang pertumbuhan, target pendapatan serta profitabilitas. Pastikan Anda menjelaskan dampak ini secara spesifik dan terdapat bukti nyata bahwa dampak ini sudah terukur.

  1. Mencari penyebab masalah terjadi

    Apa yang menjadi penyebab masalahnya? Penting untuk menganalisis penyebab masalah secara sistematis. Anda dapat bertanya “mengapa” masalah terjadi dari awal dengan menggunakan 5 Whys Root Analysis.

    Terkait contoh yang dijelaskan di atas, penyebabnya bisa berupa: kegiatan pengembangan produk didasarkan pada inovasi yang tidak memenuhi kebutuhan utama pasar, kurangnya penelitian yang dilakukan secara konsisten untuk menentukan dan memeriksa kebutuhan pelanggan prioritas, dan peran atau tanggung jawab terkait pengembangkan produk yang diberikan kepada Tim Pemasaran juga tidak jelas.

 

Referensi
Five steps for business problem solving. Retrieved from https://smallbusiness.chron.com/five-steps-business-problem-solving-55129.html
Five steps to analyze problem. Retrieved from https://www.siriusdecisions.com/blog/fiveeasystepstoanalyzeanyproblem

MENGELOLA DAYA TAWAR PEMBELI

Ketika sekelompok pembeli yang kuat ada di dalam pasar, mereka bisa memengaruhi keputusan penjualan produk dan pengembangan produk tersebut dalam suatu perusahaan secara signifikan. Kekuatan terbesar pembeli adalah permintaan harga murah, yang pada akhirnya memengaruhi potensi laba perusahaan tersebut. Selain itu, pembeli bisa meminta kualitas yang lebih tinggi terhadap produk dan layanan, serta meningkatkan kompetisi dengan “memaksa” perusahaan yang berbeda-beda untuk perang harga. Faktor ini dapat mengurangi tingkat ketertarikan pasar terhadap industri dengan dampak merendahkan laba industri tersebut.

Oleh karena itu, sangat jelas bahwa dalam situasi tertentu dalam pasar, pembeli memiliki kekuatan terhadap perusahaan. Akan tetapi, perusahaan dapat mengelola kekuatan pembeli dan mengatasi risiko akibat pembeli yang kuat. Hal ini perlu dilakukan untuk mempertahankan atau malah meningkatkan laba industri tersebut.

Ada beberapa langkah yang perusahaan bisa lakukan untuk menangkal ancaman daya tawar pembeli, antara lain:

  • Melakukan diferensiasi produk

    Kuncinya adalah membangun proposisi penjualan yang unik untuk produk tersebut agar hal ini menjadi vital untuk pembeli. Ini akan menjadi sebuah fitur atau keuntungan yang tidak bisa didapat dari produk pesaing ataupun produk pengganti. Ini akan membantu menyeimbangkan posisi kedua pihak (pembeli dan penjual) dalam proses negosiasi. Penjual ingin penjualan produknya tetap berjalan dan pembeli ingin keuntungan yang unik dari produk tersebut.

  • Kepemimpinan dengan harga minimum

    Strategi lainnya yang mungkin dilakukan adalah memperkecil biaya produksi dan biaya lainnya untuk menawarkan harga produk serendah mungkin kepada pembeli. Akan tetapi, jangan menawarkan harga terlalu rendah dan merusak bisnis sendiri dalam waktu yang panjang.

  • Pilihlah konsumen yang mudah dilayani

    Jika dasarnya konsumen sangat mahal untuk dilayani, maka produsen tidak akan dapat menawarkan lagi harga yang kompetitif. Dalam kasus ini, lebih baik untuk melayani konsumen berskala kecil yang mudah diakses dan tidak semahal itu untuk dilayani.

  • Tawarkan keuntungan yang hanya diinginkan saja

    Sering kali perusahaan menghabiskan sumber daya dalam mengembangkan dan menawarkan fitur dan keuntungan kepada konsumen yang tidak membutuhkan hal tersebut, tidak mengetahui hal tersebut, atau merasa biasa saja terhadap hal tersebut. Dalam kasus ini, sumber daya bisa digunakan secara lebih efisien dan biaya bisa diperkecil dengan cara berfokus untuk menawarkan keuntungan dan fitur yang dapat memuaskan konsumen.

  • Menetapkan Harga Walk Away

    Menetapkan tingkat harga minimum yang tidak akan dilewati, tidak peduli apapun permintaan pembeli. Ini memungkinkan pembeli untuk tidak terus membuat permintaan karena mereka akan mengerti bahwa level tertentu tidak akan dilewati.

  • Forward Integration

    Pemasok berintegrasi maju dan mengkonsolidasikan rantai nilai sehingga mengubah dinamika penjual-pembeli dan menempatkan perusahaan menjadi pesaing langsung konsumen.

 

Referensi:
Luenendonk, Martin. “Bargaining Power Of Buyers: Porter’s Five Forces Model.” Cleverism, Decoadmin, 18 Sept. 2019, www.cleverism.com/bargaining-power-of-buyers-porters-five-forces-model/.

ANALISIS PESTEL SEBAGAI ALAT KESUKSESAN BISNIS

Apakah analisis PESTEL? Analisis PESTEL adalah konsep dalam prinsip manajemen strategis. Konsep ini diterapkan sebagai alat untuk memantau lingkungan perusahaan di mana mereka beroperasi atau berencana untuk meluncurkan produk dan layanan mereka, atau untuk mengantisipasi situasi makro yang memengaruhi situasi perusahaan. PESTEL adalah sebuah singkatan yang dibentuk dari beberapa kata sehingga mudah diingat oleh penggunanya, yaitu: Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Environment (Lingkungan), dan Legal.

Menerapkan analisis PESTEL memberikan pandangan baru tentang lingkungan makro dari banyak sudut pandang yang ingin diperiksa oleh bisnis saat mengembangkan ide atau rencana tertentu. Analisis ini menyediakan pandangan terhadap faktor eksternal yang memengaruhi organisasi mereka. Analisisnya sendiri cukup fleksibel sehingga organisasi dapat menggunakannya dalam segala situasi yang berbeda. Hasil analisis ini bisa menjadi bimbingan untuk pengambilan keputusan strategis bagi perusahaan tersebut.

Sangatlah penting untuk bisnis agar memahami setiap faktor PESTEL, berikut adalah pengertiannya:

  1. Politik

    Faktor ini menentukan sampai di mana pemerintah memengaruhi ekonomi untuk industri tertentu. Contohnya: pemerintah menerapkan sistem pajak baru di mana seluruh pemasukan suatu bisnis mungkin akan berubah. Faktor politik termasuk ketentuan pajak, aturan fiskal, pemilihan presiden, dan lain-lain.

  1. Ekonomi

    Faktor ini menentukan performa ekonomi yang berdampak langsung terhadap perusahaan dan memiliki efek jangka panjang. Contohnya: kenaikan pada inflasi memengaruhi pengaturan harga produk dan jasa perusahaan. Faktor ekonomi termasuk tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah, dan lain-lain.

  1. Sosial

    Faktor ini meneliti dengan cermat lingkungan sosial pangsa pasar, termasuk tren kultural, demografik, analisis populasi, dan lain-lain. Contohnya: tren pembelian untuk negara barat seperti Amerika Serikat meninggi permintaannya pada musim liburan.

  1. Teknologi

    Faktor ini menyinggung inovasi pada teknologi yang memengaruhi operasi dari industri bisnis secara baik maupun buruk. Faktor ini mencakup otomatisasi, riset, dan pengembangan jumlah kesadaran akan teknologi yang dialami oleh pasar.

  1. Environmental (Lingkungan)

    Mencakup semua pengaruh yang dipicu oleh lingkungan sekitar, seperti: iklim, cuaca, kondisi geografis, pergantian iklim global, kerusakan lingkungan, dan lain-lain.

  1. Legal

    Faktor ini memiliki sisi internal dan eksternal. Ada aturan tertentu yang memengaruhi lingkungan bisnis pada negara tertentu sementara ada juga aturan-aturan yang dibuat dan dipertahankan oleh bisnis itu sendiri. Analisis legal termasuk aturan konsumen, standar keselamatan, aturan pekerja, dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk menerapkan analisis PESTEL, antara lain:

  • Bagaimana situasi politik negara? Bagaimana hal itu memengaruhi industri?
  • Apa saja kebijakan ekonomi yang berpengaruh terhadap industri/bisnis?
  • Seberapa penting budaya yang dimiliki oleh pelanggan/stakeholders?
  • Inovasi teknologi apa yang mungkin muncul dan memengaruhi struktur pasar?
  • Apa saja masalah lingkungan terkini yang berpengaruh pada industri?
  • Apa ada legislasi terkini yang mengatur industri? Adakah perubahan dalam legislasi pada industri?

 

Referensi:
“What Is PESTLE Analysis? A Tool for Business Analysis.” PESTLE Analysis, pestleanalysis.com/what-is-pestle-analysis/.

CARA BISNIS MENANGGULANGI POLITIK YANG TIDAK STABIL

Ada banyak faktor lingkungan eksternal yang bisa memengaruhi bisnis Anda. Cukup umum untuk manajer memeriksa setiap faktor ini secara teliti. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan yang lebih baik terhadap proses operasional perusahaan. Contoh faktor-faktor ini antara lain politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Salah satu faktor yang berpengaruh untuk memberi dampak kepada bisnis Anda adalah faktor politik karena ketentuan yang dibentuk oleh pemerintah dapat memengaruhi bisnis.

Lingkungan politik yang tidak stabil bisa memengaruhi bisnis perusahaan. Hal ini menambah risiko dan memicu kerugian yang besar bagi perusahaan Anda. Sebagai contoh, pemerintah mungkin menaikkan pajak untuk beberapa industri dan menurunkannya untuk yang lain. Keputusan itu akan berdampak langsung pada bisnis Anda karena kenaikan pajak akan meningkatkan biaya dan penurunan keuntungan bagi perusahaan Anda. Ketidakstabilan kondisi politik yang lain bahkan dapat menyebabkan kerusuhan, penjarahan, dan masalah-masalah lainnya. Ini tentu mengganggu operasional bisnis. Oleh karena itu, Anda harus mengerti bahwa faktor ini memiliki dampak yang besar untuk mengubah strategi dan operasional perusahaan yang dimiliki. Perusahaan Anda harus siap kapan saja dengan kebijakan politik apapun yang dibuat oleh pemerintah.

Bagaimana cara mempersiapkan perusahaan Anda untuk mengatasi ketidakstabilan politik? Berikut penjelasannya:

  • Memeriksa kondisi politik negara

    Salah satu cara untuk mengukur situasi politik yang tidak stabil di suatu negara adalah dengan membayar konsultan yang ahli dalam melakukan pemeriksaan di bidang politik. Tindakan ini bisa dilakukan sebelum Anda membangun bisnis tersebut di negara operasional perusahaan Anda. Kemudian, konsultan tersebut akan memberikan Anda hasil apakah sebaiknya bisnis tersebut dibentuk di negara yang dituju atau tidak.

  • Negosiasi

    Bila negara Anda memiliki politik yang tidak stabil, risiko yang perlu diambil oleh bisnis tersebut akan menjadi sangat berat. Oleh karena itu, perusahaan bisa bernegosiasi tentang kompensasi di negara tempat perusahaan Anda beroperasi sehingga ada hukum yang bisa diatur ulang agar tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan tersebut.

  • Membeli asuransi perlindungan usaha dari risiko politik

    Ketika Anda menjalankan bisnis di negara yang dianggap berisiko, salah satu solusi terbaik adalah memberi asuransi perlindungan usaha dari risiko politik. Biasanya, perusahaan membeli asuransi tersebut agar bisa menjadi senjata mereka untuk mengkompensasi perusahaan dari dampak buruk yang terjadi karena politik di negara tempat Anda mengoperasikan bisnis.

 

Referensi:
Lamptey, M. C., Makos, J., Choden, P. C., Mohammed, & Naeimi, I. A. (2016, June 21). Political Factors Affecting Business. Retrieved from https://pestleanalysis.com/political-factors-affecting-business/
Phung, A. (2020, January 29). How to Minimize Political Risk as a Multinational Company. Retrieved from https://www.investopedia.com/ask/answers/06/politicalrisk.asp